Memulai bisnis adalah langkah besar yang membutuhkan keberanian, visi, dan ketekunan. Namun, banyak pelaku usaha terjebak pada kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari jika memiliki pemahaman yang benar sejak awal.
Artikel ini membahas 7 kesalahan paling umum yang sering dilakukan pebisnis pemula, lengkap dengan solusi praktis agar bisnis Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh secara legal dan berkelanjutan.
1. Tidak Memiliki Legalitas Usaha
Kesalahan: Banyak pengusaha memulai bisnis tanpa mendirikan badan hukum seperti PT atau CV karena merasa “belum perlu”.
Dampak:
- Tidak bisa kerja sama dengan perusahaan besar
- Tidak bisa daftar merek, membuka rekening bisnis, atau ikut tender
- Berisiko disanksi jika terjadi masalah hukum
✅ Solusi: Legalitaskan usaha sejak awal! PT saat ini bisa didirikan dengan proses cepat dan modal fleksibel, bahkan ada bentuk PT Perseorangan khusus untuk UMKM.
2. Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Kesalahan: Semua pemasukan dan pengeluaran digabung di satu rekening.
Dampak:
- Sulit mengukur keuntungan bisnis secara akurat
- Potensi kerancuan dan konflik dalam manajemen keuangan
✅ Solusi: Buka rekening khusus atas nama perusahaan. Gunakan software sederhana atau spreadsheet untuk mencatat pemasukan dan biaya operasional harian.
3. Mengabaikan Perencanaan Bisnis
Kesalahan: Terjun langsung tanpa riset pasar, tanpa rencana pemasaran, dan tanpa strategi keuangan.
Dampak:
- Produk tidak sesuai kebutuhan pasar
- Tidak tahu bagaimana mengembangkan usaha
- Mudah kalah saing
✅ Solusi: Buat business plan sederhana. Pahami siapa target pasar Anda, bagaimana cara menjangkaunya, serta berapa biaya operasional minimum agar tetap untung.
4. Tidak Mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Kesalahan: Menjalankan brand tanpa mendaftarkan nama, logo, atau kemasan ke DJKI.
Dampak:
- Brand bisa ditiru atau direbut pihak lain
- Tidak bisa menuntut secara hukum jika terjadi pelanggaran
✅ Solusi: Daftarkan merek Anda ke DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual). Biaya pendaftaran mulai dari Rp 1 jutaan dan berlaku selama 10 tahun.
5. Overconfidence dan Tidak Mau Konsultasi
Kesalahan: Merasa bisa belajar semua sendiri dan menunda minta bantuan profesional.
Dampak:
- Salah langkah dalam pengurusan izin, pajak, kontrak, dll.
- Membuat keputusan bisnis berdasarkan asumsi
✅ Solusi: Gunakan jasa konsultan hukum, keuangan, atau pajak saat dibutuhkan. Biaya konsultasi jauh lebih murah dibandingkan risiko kesalahan besar.
6. Salah Rekrut Tim atau Partner
Kesalahan: Memilih partner hanya karena teman dekat atau keluarga, tanpa pertimbangan profesional.
Dampak:
- Konflik internal
- Perbedaan visi yang membuat bisnis stagnan
✅ Solusi: Tetapkan kriteria jelas untuk partner atau tim. Buat perjanjian kerja sama hitam di atas putih untuk menghindari konflik ke depan.
7. Tidak Patuh Pajak dan Kewajiban Hukum
Kesalahan: Menghindari NPWP, tidak lapor SPT, atau abai terhadap perizinan sektor.
Dampak:
- Denda administratif
- Sulit berkembang karena status tidak legal
✅ Solusi: Setelah legalitas didapat (NIB, NPWP, izin usaha), pastikan Anda mulai membangun reputasi pajak yang baik. Ini akan memudahkan pengajuan pinjaman, investor, dan tender di masa depan.
Kesimpulan: Kesuksesan Bisnis Harus Dimulai dengan Fondasi yang Benar
Banyak bisnis gagal bukan karena produk buruk, tetapi karena fondasi bisnis yang lemah. Jangan biarkan semangat Anda sebagai pebisnis hancur hanya karena mengabaikan aspek hukum dan pengelolaan yang benar.
Jembatan Legal hadir untuk membantu Anda membangun bisnis yang:
- Legal
- Aman secara hukum
- Siap tumbuh ke level berikutnya
Butuh Bantuan Pendirian PT, Pendaftaran Merek, atau Konsultasi Legalitas Usaha?
Hubungi tim Jembatan Legal sekarang juga dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda.
